Laman

Selasa, 15 Januari 2019

SEJARAH BERDIRINYA SMP PGRI DONGKO


SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA
SMP PGRI DONGKO KABUPATEN TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I
LATAR BELAKANG BERDIRINYA SEKOLAH

Persoalan pendidikan, kini menjadi sorotan tajam bagi masyarakat. Yaitu mengenai berbagai aspek kehidupan para pemuka masyarakat, para sesepuh, kelompok pemuda. Berbicara mengenai marak terjadinya persoalan yang muncul dimasyarakat. Seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan, perjudian, perkelahian, kehidupan ekonomi yang kunsumtif dan sebagainya, kini menjadi topik pembicaraan hangat di masyarakat Dongko di berbagai kehidupan.
Alternatif yang banyak dikemukakan oleh masyarakat untuk mengatasi hal tersebut adalah Pendidikan. Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat prefentif, karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat prefentif, pedidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah yang negatif yang timbul di masyarakat.
Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan akan terlihat dalam jangka waktu yang agak lama, tetapi memiliki daya tahan dan dampak yang kuat di masyarakat nantinya.


BABA II
KRONOLOGI BERDIRINYA SEKOLAH
SMP PGRI DONGKO

Keinginan masyarakat dan kepedulian para tokoh, sesepuh mengenai pendidikan. Akhirnya menjadi tekat bersama untuk mendirikan lembaga pendidikan (Sekolah). Berdasarkan kesepakatan bersama para tokoh masyarakat, sesepuh, dan atas ridho Allah SWT. Pada Tahun 1967, telah didirikan SMP Persiapan Negeri Dongko. Saat itu diawali dengan 24 siswa yang gigih belajar sampai menempuh Ujian Negara. Ini merupakan titik awal perwujudan keinginan masyarakat Dongko dibawah Pimpinan Bapak SOENARSO dibantu oleh para sukarelawan guru yang rata-rata baru lulusan SLTA.
Seiring dengan perkembangan tuntutan masyarakat itu sendiri maka pada Tahun 1976 SMP tersebut ditingkatkan pengelolaannya dibawah naungan “ Yayasan Pendidikan Empat Lima” dengan tokohnya Alm. Bpk  SUTIKNO (Kades Petung) dan Alm. SUTIYONO (Staf PDPLB). Dibawah naungan Yayasan ini SMP Empat Lima Dongko perkembangannya sangat pesat.
Terbukti dari jumlah siswa yang makin meningkat dari tahun ke tahun, selain itu SMP Empat Lima bisa membangun gedung milik sendiri diatas lahan sendiri seluas ± 1500 m2 dengan lima lokal ruang belajar dan satu ruang kantor. Menurut sejaran tanah tersebut dibeli oleh masyarakat Dongko melalui Kepala Desa se Kecamatan Dongko dari seorang yang bernama Alm. Imam dengan alamat Rt 69 Rw 04 Blimbing Dongko. Mengingat perkembangan jumlah yang mekin meningkat maka Yayasan memandang perlu untuk memperluas lokasi bangunan dengan menambah tanah di sebelah Utaranya seluas ± 1200 m2. Yang dibeli dari saudara KARTA WARDAYA dengan Alamat Rt 69 Rw 04 Blimbing Dongko. Dalam perjalanan setelah Bpk. SUTIYONO selaku pimpinan yayasan meninggal dunia dan pemilik tanah dulu juga meninggal dunia, Tanah tersebut ditarik kembali oleh ahli warisnya.
Sehingga sejak saat itu lahan/tanah SMP Empat Lima tinggal ± 1500 m2 , yang berasal dari Pak IMAM tersebut diatas. Kabarnya tanah ini dijual kepada seseorang dan sebagian hasil penjualan dibelikan di Dusun Krajan tepatnya Song kere, yang sekarang digunakan untuk kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Informasinya tanah tersebut akan diproses oleh pengurus PGRI Cabang Dongko, sebagai milik SMP PGRI Dongko.
Tentang peralihan Yayasan Pendidikan Empat Lima dalam mengelola sekolah ini diserahkan kepada Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) PGRI Provinsi Jawa Timur. Dengan diserahkannya pengelolaan SMP dar Yayasan Pendidikan Empat Lima ke YPLP PGRI Provinsi Jawa Timur. Maka sejak itu nama SMP EMPAT LIMA Dongko Kabupaten Trenggalek resmai menjadi SMP PGRI Dongko, Kabupaten Trenggalek dengan Surat Keputusan YPLP PGRI Provinsi Jawa Timur Nomor: 58/A.3/SMP/10/XI/1987 Tanggal 17 Nopember 1987. Hal ini telah diketahui oleh para pengurus saat itu dengan tujuan agar SMP PGRI Dongko bisa menjadi lebih berkembang, karena diawali oleh Yayasan Baru. Ternyata harapan tersebut tidak terwujud, bahkan yang terjadi justru sebaliknya. 

Inilah sekilas sejarah berdirinya SMP PGRI Dongko Kabupaten Trenggalek.
Hal ini menurut analisa disebabkan beberapa faktor yaitu:
  1. Adanya oknum yang memenfaatkan masa peralihan pembinaan.
  2. Dengan berdirinya SMP Negeri yang merekrut nagyak siswa.
  3. Berdirinya Sekolah SMP baru

Pada akhirnya SMP PGRI Dongko dipindah ke Desa Salamwates, yang jaraknya dari sekolah sebelumnya sekitar 7 KM, atas petunjuk Kepala Ranting Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Dongko demi kelestarian SMP PGRI tersebut. Hal ini disambut dengan penuh semangat oleh masyarakat Desa Salamwates dan alhamdulilah sampai sekarang masih eksis dan sudah banyak meluluskan siswa-siswi khususnya dari Desa Salamwates. 

BAB III
PERIODISASI PERKEMBANGAN SEKOLAH

Periode 1 (Masa transisi) : SMP PGRI Dongko berdiri pada tahun 1967, dengan menempati rumah penduduk karena belum mempunyai gedung sendiri. Walaupun menempati rumah penduduk dan sering pindah-pindah namun semangat para bapak ibu guru dan siswa tetap tinggi dalam KBM demi masa depan yang lebih baik. Terbukti sekolah tambah berkembang dari tahun ke tahun siswa selalu bertambah. Setelah berdirinya SMPN 1 Dongko dan munculnya sekolah-sekolah yang lain smp inimengalami penurunan yang drastic sampai mengalami kematian.
Periode 2                           : Dengan situasi yang memprihatinkan bagi kelangsungan kegiatan pembelajaran di SMP PGRI Dongko yang menjadi sekolah pertama yang ada di Kecamatan Dongko. Akhirnya ada pemikiran dari Kepala ranting Dinas Pule, demi kelestarian sekolah ini di tempuh jala terjal. Pada tahun 1999 sekolah tersebut dipindah operasionalnya di salah satu Desa di kecamatan Dongko, yaitu didesa salamwates. Tepatnya di Alamat Rt.08 Rw. 03 Dsn Krajan Desa Salamwates.
Periode 3                       : Bangkit kembali (Periode bangkit) setelah sekolah tersebut di pindah ke Desa Salamwates, alhamdulilah dari tahun ke tahun mengalami perkembangan. Awal di Desa Salamwates, atas ijin dari pimpinan yang terkait sekolah tersebut menempati gedung SDN 1 Salamwates dengan masuk sekolahnya yaitu pada sore hari. Dan rata-rata tenaga pengajarnya yaitu bapak/ibu guru SDN se Desa Salamwates. Dari waktu ke waktu setelah mempunyai gedung sendiri akhirnya bisa masuk pagi, dan tetap menjalin kerja sama dengan pihak SD Negeri se Desa Salamwates. Dan beberapa warga Desa Salamwates ada yang menempuh pendidikan sampai ke perguruan tinggi, maka akhirnya mahasiswa tersebut kami rekrut untuk menjadi tenaga pengajar dan ikut untuk mengelola pendidikan di Sekolah SMP PGRI Dongko, sampai saat ini kebanyakan tenaga pengajarnya yaitu asli warga Desa Salamwates dan ditambah guru dari luar Desa Salamwates. karena di wilayah-wilayah lain banyak bermunculan sekolah-sekolah baru,maka SMP ini mengalami penurunan jumlah siswa karena sebagian lulusan SD ada yang melanjutkan ke luar Desa Salamwates dan kebanyakan lulusan dari 4 Sekolah Dasar yang ada Di Desa ini beberapa tahun terakhir mengalami penurunan jumlah siswa. meskipun jumlah siswanya semakin berkurang kami selalu berusaha untuk tetap meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah SMP PGRI Dongko ini sampai sekarang. Dan semoga sekolah kami mampu untuk meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan standar yang telah ada, dan banyak siswa-siswi lulusan dari sekolah dasar untuk melanjutkan ke Sekolah SMP PGRI Dongko. Amin…



BAB IV
PENUTUP

Demi kelestarian sekolah ini dan demi kemajuan Desa Salamwates, besar harapan kami terhadap pemerintah desa agar pemerintah lebih peduli terhadap kehidupan dan kelestarian sekolah tersebut. Ternyata tidak semua masyarakat Desa Salamwates mampu menyekolahkan putranya ke sekolah yang lebih faforit karena jaraknya yang terlalu jauh. Di kerenakan soaial ekonomi yang kurang mapan.
Semoga semua pihak yang terkait peduli kepada sekolah tersebut, sehingga keberadaan sekolah ini semakin berkembang dan menjadi kebanggaan masyarakat Desa Salamwates khususnya dan umumnya bagi luar Desa Salamwates.
Semoga Tuhan selalu bersama kita. Amin….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar